Anda pernah bermimpi, semua pembaca pasti pernah mengalami hal ini
bukan? Mimpi bisa menjadi hal yang menarik, menyenangkan, menakutkan atau
hal-hal aneh yang tak masuk akal. Mengapa kita bermimpi masih menjadi salah
satu pertanyaan terbesar dalam psikologi yang “belum terjawab”,
meskipun banyak ahli mencoba mendefinisikan tentang mimpi, termasuk Sigmund Freud. Namun demikian, saat ini ilmuwan masih terus
menelusuri dan meneliti tentang mimpi. Dan masih banyak orang yang
menerka-nerka tentang mimpi, bahkan dijadikan rujukan nomor togel, firasat,
rezeki bahkan musibah. Oh no…..!
Mimpi bisa menjadi bermakna pada setiap orang, namun ada yang
menganggapnya sebagai bunga tidur. Dunia Psikologi tidak akan membahas lebih jauh soal teori tentang mimpi, tapi
mengulas fakta menarik soal mimpi, penasaran? berikut 7 fakta menarik
tentang mimpi. Fakta tersebut
berdasarkan hasil riset terhadap orang-orang yang mengalami mimpi.
1. Setiap Orang Pernah Bermimpi
Ya, setiap orang mengalami yang namanya mimpi, pria, wanita dan seorang bayi, bahkan orang yang mengaku tidak pernah bermimpi pun dalam sebuah riset terbukti mengalami mimpi. Dalam beberapa penelitian tentang orang-orang yang mengaku tidak pernah bermimpi, saat dilakukan riset yang dibantu pengukuran Rapid eye movement sleep (REM sleep), ditemukan bahwa mereka juga bermimpi. Namun kesulitan untuk mengingat mimpi tersebut saat terbangun.
2. Mimpi Sulit untuk Diingat
Hasil penelitian tentang mimpi yang dilakukan J. Allan Hobson, menyebutkan sebanyak 95 persen dari semua mimpi dengan cepat dilupakan sesaat setelah bangun tidur. Mengapa mimpi kita sulit untuk diingat? Menurut salah satu hasil penelitian tsb mengatakan bahwa perubahan dalam otak yang terjadi selama tidur tidak mendukung pengolahan informasi dan penyimpanan yang diperlukan untuk pembentukan memori. Scan otak individu yang sedang tidur menunjukkan bahwa lobus frontal, daerah yang memainkan peran kunci dalam pembentukan memori, tidak aktif selama tidur REM, tahap di mana bermimpi terjadi.
Hasil penelitian tentang mimpi yang dilakukan J. Allan Hobson, menyebutkan sebanyak 95 persen dari semua mimpi dengan cepat dilupakan sesaat setelah bangun tidur. Mengapa mimpi kita sulit untuk diingat? Menurut salah satu hasil penelitian tsb mengatakan bahwa perubahan dalam otak yang terjadi selama tidur tidak mendukung pengolahan informasi dan penyimpanan yang diperlukan untuk pembentukan memori. Scan otak individu yang sedang tidur menunjukkan bahwa lobus frontal, daerah yang memainkan peran kunci dalam pembentukan memori, tidak aktif selama tidur REM, tahap di mana bermimpi terjadi.
3. Tidak Semua Mimpi memiliki Warna
Anda ingat mimpi anda? kalau ingat, apa kira-kira warna yang muncul dalam mimpi anda? Hitam putih? Merah atau Pink…?? sebanyak 80% dari semua mimpi memiliki warna, namun sedikit yang bisa menjelaskan warna tersebut, dan hanya memperkirakan warna tersebut hanya hitam dan putih. Sebagian besar subyek penelitian mengaku hanya melihat warna-warna lembut/bayangan dalam mimpi mereka. Bagaimana dengan anda?
Anda ingat mimpi anda? kalau ingat, apa kira-kira warna yang muncul dalam mimpi anda? Hitam putih? Merah atau Pink…?? sebanyak 80% dari semua mimpi memiliki warna, namun sedikit yang bisa menjelaskan warna tersebut, dan hanya memperkirakan warna tersebut hanya hitam dan putih. Sebagian besar subyek penelitian mengaku hanya melihat warna-warna lembut/bayangan dalam mimpi mereka. Bagaimana dengan anda?
4. Lelaki dan perempuan memiliki mimpi yang
berbeda
Para peneliti telah menemukan sejumlah perbedaan antara pria dan wanita ketika ‘melihat’ isi dari mimpi mereka. Dalam sebuah penelitian, William Domhoff mengatakan, pria lebih banyak bermimpi tentang agresifitas dan maskulinitas. Sedangkan perempuan cenderung untuk memiliki mimpi sedikit lebih panjang mirip sebuah kisah. Dalam mimpi pria, ‘seorang wanita’ seringkali hadir dan lebih dominan dalam mimpi mereka. Sedangkan perempuan, prosentase kehadiran keduanya (pria dan wanita) dalam mimpi sama besarnya.
Para peneliti telah menemukan sejumlah perbedaan antara pria dan wanita ketika ‘melihat’ isi dari mimpi mereka. Dalam sebuah penelitian, William Domhoff mengatakan, pria lebih banyak bermimpi tentang agresifitas dan maskulinitas. Sedangkan perempuan cenderung untuk memiliki mimpi sedikit lebih panjang mirip sebuah kisah. Dalam mimpi pria, ‘seorang wanita’ seringkali hadir dan lebih dominan dalam mimpi mereka. Sedangkan perempuan, prosentase kehadiran keduanya (pria dan wanita) dalam mimpi sama besarnya.
5. Binatang juga Bermimpi?
Apakah Anda pernah melihat seekor kucing mengibas ekornya saat tidur atau memindahkan kakinya saat tidur? Meskipun sulit untuk mengatakan dengan pasti apakah binatang itu benar-benar bermimpi, peneliti percaya bahwa ada kemungkinan bahwa binatang memang bermimpi. Sama seperti manusia, hewan melalui tahapan-tahapan tidur yang mencakup siklus tidur ; rapid eye movement (REM) dan Non-rapid eye movement (NREM). Dalam sebuah penelitian, gorila diajarkan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi. Hasilnya, gorila “memilih” sebuah gambar, mungkin menunjukkan pengalaman bermimpi. Anda boleh percaya boleh tidak….
Apakah Anda pernah melihat seekor kucing mengibas ekornya saat tidur atau memindahkan kakinya saat tidur? Meskipun sulit untuk mengatakan dengan pasti apakah binatang itu benar-benar bermimpi, peneliti percaya bahwa ada kemungkinan bahwa binatang memang bermimpi. Sama seperti manusia, hewan melalui tahapan-tahapan tidur yang mencakup siklus tidur ; rapid eye movement (REM) dan Non-rapid eye movement (NREM). Dalam sebuah penelitian, gorila diajarkan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi. Hasilnya, gorila “memilih” sebuah gambar, mungkin menunjukkan pengalaman bermimpi. Anda boleh percaya boleh tidak….
6. Anda dapat mengontrol isi Mimpi Anda
Dalam Lucid Dream, si pemimpi mungkin dapat melakukan kontrol dan berpartisipasi dalam mimpi, mengendalikan isi mimpi atau memanipulasi pengalaman imajiner mereka dalam lingkungan mimpi. Lucid dream, sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Frederik van Eeden, psikiatris asal belanda mengatakan bahwa terkadang kita bisa mengontrol mimpi kita, bahkan ‘melanjutkan’ mimpi tersebut saat sejenak kita terbangun. Anda pernah bermimpi indah tapi tiba-tiba terbangun? Dan saat tidur kembali anda ingin sekali melanjutkan mimpi tersebut? Saya yakin, satu dari sekian juta kali kita bermimpi terkadang mimpi tersebut memang benar-benar berlanjut.
Dalam Lucid Dream, si pemimpi mungkin dapat melakukan kontrol dan berpartisipasi dalam mimpi, mengendalikan isi mimpi atau memanipulasi pengalaman imajiner mereka dalam lingkungan mimpi. Lucid dream, sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Frederik van Eeden, psikiatris asal belanda mengatakan bahwa terkadang kita bisa mengontrol mimpi kita, bahkan ‘melanjutkan’ mimpi tersebut saat sejenak kita terbangun. Anda pernah bermimpi indah tapi tiba-tiba terbangun? Dan saat tidur kembali anda ingin sekali melanjutkan mimpi tersebut? Saya yakin, satu dari sekian juta kali kita bermimpi terkadang mimpi tersebut memang benar-benar berlanjut.
7. Emosi Negatif selalu
mengiring Mimpi Anda
Selama jangka waktu lebih dari empat puluh tahun, peneliti Calvin S. Balai mengumpulkan lebih dari 50.000 laporan mimpi dari mahasiswa. Laporan-laporan ini dibuat pada 1990-an dan mengungkapkan bahwa banyak emosi yang dialami selama mimpi termasuk sukacita, kebahagiaan dan ketakutan. Emosi yang paling umum dialami dalam mimpi adalah kegelisahan, dan emosi negatif secara umum adalah jauh lebih umum daripada yang positif. Bagaimana dengan anda?
Selama jangka waktu lebih dari empat puluh tahun, peneliti Calvin S. Balai mengumpulkan lebih dari 50.000 laporan mimpi dari mahasiswa. Laporan-laporan ini dibuat pada 1990-an dan mengungkapkan bahwa banyak emosi yang dialami selama mimpi termasuk sukacita, kebahagiaan dan ketakutan. Emosi yang paling umum dialami dalam mimpi adalah kegelisahan, dan emosi negatif secara umum adalah jauh lebih umum daripada yang positif. Bagaimana dengan anda?
Sumber : http://www.duniapsikologi.com
0 komentar:
Post a Comment